Blogroll

  • BIODIGESTER PORTABEL TERKECIL

    Menyediakan biodigester, bagi skala proyek dan jumlah besar, terkirim build up ( berisi bahan baku isian) hingga segera beroperasi dan menghasilkan gas masak

  • Gulma Enceng gondok Menjadi Berkah

    Diberbagai wilayah indonesia enceng gondok (Latin:Eichhornia crassipes) adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung. Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan dapat diolah menjadi bahan bakar bio gas, pupuk organik, dan lain lain

  • PERTANIAN TEGAK HIDROPONIK

    Teknologi hidroponik bisa menjadi alternative. Berbagai jenis sayuran dengan mudah bisa ditanam secara hidroponik, untuk sarananya bisa menggunakan paralon. Hidroponik dengan cara ini dapat diterapkan oleh siapa saja karena sangat mudah. Tanaman dapat ditempatkan dimana saja, yang penting pada saat hujan tanaman tidak kehujanan. Kalau kehujanan larutan nutrisi akan menjadi lebih encer dari yang seharusnya.

Jumat, 04 Maret 2016

Teknologi hidroponik bisa menjadi alternative. Berbagai jenis sayuran dengan mudah bisa ditanam secara hidroponik, untuk sarananya bisa menggunakan paralon. Hidroponik dengan cara ini dapat diterapkan oleh siapa saja karena sangat mudah. Tanaman dapat ditempatkan dimana saja, yang penting pada saat hujan tanaman tidak kehujanan. Kalau kehujanan larutan nutrisi akan menjadi lebih encer dari yang seharusnya.

Sebagaimana sudah diketahui bahwa untuk pertumbuhannya tanaman memerlukan sinar matahari. Dalam satu hari tanaman minimal membutuhkan 5 jam penyinaran tetapi dengan intensitas yang rendah. Sinar matahari yang terik tidak baik untuk tanaman. Tanaman yang cocok ditanam dengan teknologi ini adalah tanaman sayuran daun seperti selada, pakcoy, caisim, bayam, kangkung dan sebagainya. Menurut standar FAO, kebutuhan sayuran adalah 65 kg/kapita/tahun. Adapun konsumsi rata-rata orang Indonesia adalah baru 34,5 kg/kapita/tahun. Gambar dan penjelasanya dibawah ini diharapkan dapat membantu Anda menjadi lebih mudah memahami teknologi hidroponik sederhana ini.

Alat dan bahan yang diperlukan

    Hidroponik kit untuk bercocok tanam, dapat dibuat dari paralon
    Media tanam Rockwool. Rockwool terbuat dari batuan volcanic yang di panaskan sedemikian rupa sehingga akhirnya terbentuk serat-serat. Media ini steril dari sumber hama, penyakit dan gulma

Teknik Sederhana Bercocok Tanam Sayuran Hidroponik

    Benih sayur. Berbagai jenis sayuran daun danpat di tanam dengan teknologi ini. Misalnya kangkung, selada, pakcoy, caisim dan sebagainya.
    Nutrisi hidroponik Karena pada system hidroponik, tanaman mendapatkan unsur hara dari larutan, maka larutan tersebut harus mengandung nutrisi.
    Semai. Semaikan benih ke media yang sudah disiapkan. Pilih benih yang bernas (berisi). Gunakan pinset. Benih dibenamkan ke media sedalam kira-kira 2-5 mm
    Penyiraman Benih yang sudah disemai disiram sampai media tanam menjadi basah. Gunakan air bersih, belum menggunakan pupuk.
    Tutup kit dengan plastic selama 3-5 hari. Tujuannya agar media jadi lembab dan selalu hangat sehingga perkecambahan akan mudah. Benih akan berkecambah setelah 3-5 hari. Isi hidroponik kit dengan larutan nutrisi sampai menyentuh bagian bawah dari media tanam. Hidroponik kit harus diletakan pada tempat yang datar, mendapat sinar matahari dan sebaiknya tidak kena hujan. Apabila nutrisi berkurang, tambahkan lagi larutan nutrisi. Setelah 30 hari, sayuran bisa dipanen, tergantung jenis sayuran dan sinar matahari. Teknik ini sangat minim pemeliharaan.

08.05.00   Posted by Unknown with 1 comment
Read More

MENUJU MANDIRI PANGAN DAN ENERGI, DARI SAMPAH MEMBANGUN PEMBANGKITAN BIOGAS DAN INSTALASI SAWAH PORTABEL

Video 7 menit dari program "Indonesia Membangun" TV Nasional ini seolah memberi solusi bahwa memperoleh beras sebagai pangan pokok, tidak selalu harus bergantung kepada pesawahan konvensional. Dengan makin menyusutnya luasan tanam yang ada (eksisting), sementara pembukaan lahan baru (di luar Jawa) tidak mudah dan murah, bagi ikhtiar swasembada dan mempertahankan kedaulatan pangan, Indonesia mutlak membutuhkan dukungan pembukaan areal pertanaman sawah baru. Perluasan (ekstensifikasi) harus dapat menjamin aksesibilitas masyarakat kepada sumber pangan yakni, ketika sawah masih diusahakan oleh masyarakat luas, bukan korporasi.

Ketahanan pangan dan energi suatu bangsa harus dimulai dari unit terkecil, keluarga. Kemelimpahan atau swasembada haruslah dimaknai terjangkau, seluruh masyarakat memiliki akses cukup mendapatkan makanan dan energi. Alat produksi Biodigester KPS 1000 L diikhtiarkan untuk membantu pencapaian itu.

Disamping penjaminan atas akses dan keterjangkauan rakyat kepada pangan, mengurangi resiko dari mahalnya infrastruktur (irigasi, pembentukan kelembagaan petani dan jalan) maupun perbaikan kualitas lahan di lokasi baru, mengharuskan pilihan kepada membangun sawah secara portabel sehingga dapat dilakukan oleh segenap masyarakat dimana pun berada.

Dengan sawah portabel, budidaya padi telah dapat dilakukan di halaman, pekarangan rumah, rak bertingkat bahkan, di atap bangunan (roof garden). Tanpa terpengaruh banyak oleh kondisi mikroklimat maupun strata sosial masyarakat. Sawah portabel dapat dilakukan oleh berbagai lapisan dan kelompok masyarakat termasuk masyarakat urban di perkotaan maupun rumah tangga strata ekonomi tinggi dengan motivasi kesenangan (hobbies). Memupuk, membersihkan gulma, dan merawat padi per rumpun di sawah portabel ini memiliki intensitas tinggi bagi optimalnya produktivitas gabah kering panen (GKP).

MENAIKAN PRODUKTIVITAS PADI

Sejak 2011, didapatkan rataan produksi hingga 150 gram/ rumpun atau, dengan ekstrapolasi, akan setara 13.5 ton/Ha. Pada Indeks Panen (IP) 400% ~berpotensi capai 54 ton GKP/ Ha/tahun. Bandingkan dengan sawah pada umumnya, IP 200 %, umumnya 15 ton GKP.

Dengan mengaplikasikan Pupuk Tablet Formula Gramalet, unsur hara bukan (lagi) disebar, waktu dan biaya Pupuk dan Pemupukan menjadi hemat. Merawat padi tak perlu lepas sepatu, cangkul pun pensiun. Ketika panen tidak perlu repot jauh ke penggiling padi. Hasil beras pecah kulit (whole grain) dari penggiling manual APP 15 L, kaya kandungan gizi dan, beras digiling dadakan akan selalu segar.

BIOINDUSTRI PERTANIAN DARI SUMBERDAYA HAYATI

Memperlihatkan kelanjutan video mandiri pangan dan energi (Part 1) tentang terbuangnya sumberdaya hayati dan problem TPA, serta video ( part 2) tentang teknik konversi ( 4 in one) metoda BiophoskkoGas [ Biodigester- Piroliser- Komposter-Gasifier], Video (Part 3) berdurasi 7 menit ini menyampaikan model sistim produksi bersih pengelolaan sampah dan biomassa (zero waste) untuk membangun bioindustri pertanian dan pembangkitan Biogas, Bio Elektrik dan Pupuk bagi kemandirian pangan dan energi.

Biodigester pencerna sumberdaya hayati ( sampah organik, biomassa, limbah pertanian dan industri makanan) selain menghasilkan gas ( energi masak maupun bahan bakar generator PLTBM - Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa) juga memberikan lumpur bagi media tanam ( ikan, sayuran hidroponik, padi). Budidaya hemat lahan khususnya bagi kawasan perkotaan (urban farming) dengan ikan di kolam portabel, sayuran di pematang berupa pot vertikultur hidroponik dan padi di polibag akan membentuk suatu sistim sawah portabel.
07.33.00   Posted by Unknown with No comments
Read More

Kamis, 03 Maret 2016

Membangkitkan Biogas Murni dan Lumpur Probiotik dari Sumberdaya Hayati

Dalam video "Indonesia Membangun" TV Nasional (part 1) 6 menit ini memperlihatkan terbuangnya sumberdaya hayati ( sampah organik, sisa makanan dan industri pengolahan makanan) dengan segala timbulan problematiknya di tempat pembuangan akhir (TPA). Kerugian bagi semua penduduk suatu negeri ketika mereka masih membuang sampahnya ke TPA. Kini, dengan hadirnya metoda BiophoskkoGas [Biodigester- Piroliser- Komposter-Gasifier] disadari bahwa, semua materi ada cara memanfaatkannya, ada teknik mengkonversinya menjadi barang baru dan bernilai. Karenanya, kelola di sumber timbulnya.

Dengan menggerakkan perilaku BerSeka Trash Bin- Memilah Sampah Per Jenis di sumber timbulannya, misalnya melalui peranan Bank Sampah Posko Hijau sebagaimana berlangsung di Desa Langonsari Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung, telah mengubah status dari sampah menjadi material baru yakni suatu bahan baku bagi proses konversi (industri).


Berikutnya, dengan metoda BiophoskkoGas [ Biodigester- Piroliser- Komposter- Gasifier], pengolahan sampah sistim produksi bersih (zero waste) akan menjadi suatu industri pengolahan (bioindustri) yang pada giliran selanjutnya memberikan perolehan energi (gas masak, listrik) serta media tanam (ikan, sayuran, padi).

Pembangkitan Biogas, Bio Elektrik dan Pupuk dari jenis material organik merupakan langkah penting guna memudahkan, mengisolasi dari sumber timbulan bau maupun pembentuk cairan lindi bagi berjalannya pemilahan sampah (plastik, sampah kering lain) berikutnya. Perolehan lumpur probiotik dari fermentasi dengan aktivator Green Phoskko (GP7) dalam biodigester menjadi media tanam (ikan, sayur dan padi) akan mengubah cara pandang terhadap sampah organik dari menjijikan, kini memberikan manfaat berupa energi dan bahan pangan.

Video mandiri pangan dan energi (part 2) berikutnya bisa diikuti proses konversi jenis sampah kering, plastik serta pembangkitan energi ( minyak bakar, energi panas) dengan teknik Gasifier & Piroliser - Teknik Konversi Biomassa sebagai suatu pembangkitan energi terbarukan.

Sementara video mandiri pangan dan energi ( part 3) akan diketengahkan ikhtiar membangun pertanian sebagai suatu bioindustri di kawasan perkotaan (urban farming). Berbekal sampah organik, sesungguhnya bisa membangun sawah portabel ( ikan di kolam portabel, sayuran pada pot hidroponik dan padi dalam polibeg) bagi kemandirian pangan. Bahkan, bagi jaminan mendapatkan beras, guna terhindar dari kekhawatiran dari ekses beredarnya beras plastik maupun beras bersih ( tanpa kandungan vitamin), diperlihatkan peranan alat penggiling padi manual guna menjamin perolehan beras sehat menyehatkan (*)

Selanjutnya tentang biodigester,
19.46.00   Posted by Unknown with No comments
Read More

PELUANG USAHA KULINER DI MASA SULIT

Sarana biodigester dan Komposter dalam bioindustri berkemampuan mengubah biomassa ( gulma perairan eceng gondok, gulma kebun, limbah ternak dan pengolahan makanan) termasuk sampah di TPS 3R, menjadi modal dasar usaha kuliner.

Dengan 2 alat produksi tersebut, sejatinya dapat kita bangun sistim produksi bersih pengolahan sampah (zero waste) hingga bahan ( sayuran, ikan, beras) dan gas masak usaha warung makan tak perlu beli. Jika tiap 1 Desa/Kel ada 10 TPS, padahal jumlah desa dan kelurahan se Indonesia sebanyak 81.253, betapa banyak warung makan bisa dibuka, memproduksi makanan murah kepada warga sekitar TPS tanpa bergantung belanja, apalagi impor......

Video 5 menit Net TV ini memperlihatkan peluang bisnis dalam penyediaan makanan (catering, resto, kafe, industri kecil panganan, dan usaha kuliner lainnya). Dari sistim produksi bersih pengolahan sampah TPS (zero waste) dihasilkan Biogas, Bio Elektrik dan Pupuk. Lumpur (bioslurry) biogas adalah media terbaik bagi tumbuh (ikan, sayuran, padi) organik.

Dengan biodigester, biomassa (gulma kebun, gulma air eceng gondok, limbah ternak) bahkan TPS Sampah pun kini menjadi suatu bioindustri pertanian dan pembangkitan energi terbarukan. Perolehannya adalah bahan pangan (beras, ikan, sayur) serta biogas sbg energi masak dlm penyediaan makanan. Kebutuhan usaha kuliner hampir sepenuhnya tidak (lagi) harus beli, alias mandiri.


Semoga menjadi inspirasi bagi ratusan ribu RT/RW pengelola tempat penampungan sampah (TPS), pemilik kebun, penunggu danau dan sungai di seluruh Indonesia, di sekitar tempat2 itu sesungguhnya terdapat peluang usaha dan kesempatan kerja.

Bagi level rumah, terdapat kapasitas terkecil biodigester,
19.43.00   Posted by Unknown with No comments
Read More

Wirausaha Sosial Tuntaskan Masalah Sampah

Sampah plastik dikonversi jadi minyak bakar oleh Gasifier & Piroliser - Teknik Konversi Biomassa Kering. Sementara jenis sampah organik habis oleh biodigester menghasilkan Biogas, Bio Elektrik dan Pupuk serta Komposter BioPhoskko menjadikan kompos dlm waktu singkat.

Sistim produksi bersih (zero waste) di TPS 3 R akan memberi energi terbarukan dan media tanam bahan pangan dlm bioindustri pertanian.

Ikhtiar menemukan teknologi tepat bagi penyelesaian dari masalah lingkungan yang ditimbulkan jenis plastik ( kresek, styrofoam, kemasan snack, mie dan sejenisnya) serta sampah kering ( kain perca, kayu, biomassa kering, pampers) nampaknya mulai terjawab dengan teknik Gasifier & Piroliser - Teknik Konversi Biomassa.

Bukan saja tanpa memerlukan bahan bakar minyak (BBM) seperti umumnya pemusnahan sampah, konversi musnah sampah di sumber timbulannya dengan metoda BiophoskkoGas [Biodigester- Pirolisis- Komposter- Gasifier] ini justru menghasilkan minyak bakar (heavy oil) dan energi panas (kalor) bagi aneka keperluan. Minyak bakar umum digunakan bahan bakar subtitusi solar bagi burner pembakar ( insenerator) sampah medis dan pemanasan boiler pada industri, minyak kompor masak, mesin statis (penggerak dan generator).

Mengolah sampah plastik tidak bernilai dan biomassa atau sampah kering lainnya, tidak lagi mengeluarkan biaya tanpa pendapatan. Dalam video 4 menit ini, diperlihatkan Gasifier & Piroliser - Teknik Konversi Biomassa kering menjadi bukti adanya perolehan materi baru hasil konversi yang bernilai ( tradable goods), barang yang bisa diperjualbelikan, dan pada giliran berikutnya bisa memberi keuntungan ekonomi, manfaat lingkungan dan sosial.

Jenis plastik selain diatas umumnya bernilai ekonomi lebih tinggi (PE,PET), umum dikenal botol kemasan minuman ( air mineral, soft drink, dan sejenisnya). Daur ulang jenis ini sudah banyak dilakukan dengan mencacahnya menjadi biji plastik. Umumnya diterima di pabrik2 daur ulang menjadi bahan dasar pembuatan peralatan ( meja main, ember, tali rafia, dll). Dengan mahalnya biaya energi (BBM) Engine, usaha daur ulang ini sering merugikan. Nah dengan keberadaan digester biogas, kini engine penggerak ( bahan bakar biogas) dapat disubtitusi dengan gas hasil pengolahan sampah jenis organik maupun minyak bakar hasil konversi plastik bernilai rendah diatas..

Sementara Video Mandiri Pangan dan Energi (Part 1) memperlihatkan pemanfaatan sampah organik menjadi biogas murni dan lumpur probiotik, Video mandiri pangan dan energi ( part 3) berikutnya akan diketengahkan ikhtiar membangun pertanian sebagai suatu bioindustri di kawasan perkotaan (urban farming). Berbekal sampah organik, sesungguhnya bisa membangun sawah portabel ( ikan di kolam portabel, sayuran pada pot hidroponik dan padi dalam polibeg) bagi kemandirian pangan. (*)


19.30.00   Posted by Unknown with No comments
Read More
Posko Hijau dalam pandangan Dr Ir Ahmad Mukhlis Yusuf, MM ( CEO LKBN Antara, Pengurus PP BAZ, Tazkia School)

Selepas mengunjungi Posko Hijau, kami menggali lebih dalam lagi, apa yg menjadi penyemangat .


Ini menarik. Selain jalan hidup, Posko Hijau juga menjalani pesan2 syariah yg sangat dalam.

Catatan sahabat saya, Rahmat Mulyana (F22) berikut tentang "Al Akhdar" yg disebut Kang Sonson Garsoni

Mengacu pada Al Qur'an [36:80] yaitu; "Tuhan yang menjadikan untukmu api dari pohon yang hijau (as-syajari al-akhdhari), maka tiba-tiba kamu nyalakan daripadanya"
Selanjutnya [6:99];

"Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami hasilkan dari itu "sesuatu yang hijau" (khadiran), Kami keluarkan dari itu butir yang banyak".

Di dua ayat diatas, dimunculkan kata "akhdar" yang berarti hijau dalam kaitannya dengan pohon (syajara) dan tumbuh-tumbuhan (nabaata).

Pada surah ke Yaasiin (36), lebih spesifik lagi dikatakan api dijadikan dari "pohon yang (memiliki) hijau" (as-syajari al-akhdari), kerana hanya pohon yang memiliki zat hijau daun atau yang dikenal sebagai klorofil yang dapat melakukan fotosintesis dan menghasilkan oksigen. Klorofil adalah zat yang berperanan untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi yang diperlukan tumbuhan untuk mengubah karbondioksida dan air menjadi glukosa serta menghasilkan oksigen.

Tanpa klorofil, tumbuhan-tumbuhan tidak akan dapat melakukan fotosintesis yang tentu saja tidak akan dapat menghasilkan oksigen sehingga api pun tidak akan dapat dinyalakan.

Di surah Al-An'aam (6) ayat ke 99 Allah melalui Al Quran menyatakan " fa-akhrajna (lalu Kami keluarkan/hasilkan/adakan) min'hu (darinya) khadiran (sesuatu yang hijau)". Selanjutnya dikatakan bahwa sang "khadiran" atau "sesuatu yang hijau" atau istilah populernya "klorofil" tersebut mampu menghasilkan bagi tumbuh-tumbuhan butir yang banyak, kerana dengan adanya klorofil maka proses fotosintesis dapat berjalan sehingga menghasilkan makanan yang diperlukan bagi tumbuh-tumbuhan untuk menghasilkan buah.

Jadi al akhdar adalah klorofil yang dalam fotosintesa mengubah energi matahari dan air menjadi makanan. jadi, bertani itu sangat mulia sebagai bentuk kesyukuran kita atas sinar matahari dan air yang diturunkan Allah yang seterusnya ini yang menarik.

Ternyata dalam ayat2 al Quran juga disebut bahwa "pohon hijau" itu juga sumber energi. Artinya, kita bisa membalik lagi proses fotosintesa dengan mengolah limbah organik kembali menjadi energi yang disebut sebagai energi biomassa.

Atas dasar konsepsi itu kang Sonson membuat mesin2 pengolah biomassa agar masyarakat bisa mandiri pangan sekaligus mandiri energi. dan dia sudah kalkulasikan bahwa setiap individu itu bisa memenuhi kebutuhan pokok cukup dengan menanam 14 m2 / orang.

Sebuah Green Economics dalam praktik.

SUMBER: Dr Ir Ahmad Mukhlis Yusuf, MM ( CEO LKBN Antara 2007-2012, Pengurus PP BAZ, Tazkia School)

17.47.00   Posted by Unknown with No comments
Read More

MEMBAKAR ( INSENERASI ) MATERI ORGANIK= MEMUTUS SIKLUS NUTRISI DAN ENERGI BAGI KELANGSUNGAN EKOSISTEM BUMI


Mempertahankan siklus organik adalah keniscayaan bagi kelangsungan kehidupan manusia di bumi.


Membalik proses tumbuhan tatkala produksi daging dan buah melalui fotosintetis adalah :
  1. dekomposisi ( pembuatan kompos) dalam Komposter BioPhoskko dan, 
  2.  fermentasi dari tiap material organik akan menghasilkan Biogas, Bio Elektrik dan Pupuk. Hasilnya itulah, digunakan manusia sebagai energi PLTBM - Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dan nutrisi bagi budidaya dan bercocok tanam.
Cara konversi sampah dan biomassa yang ramah lingkungan ( eco friendly) adalah ketika kesediaan dan kerelaan kita mengolahnya dengan teknik berdasar karakter materi masing2,


15.53.00   Posted by Unknown with No comments
Read More

Search